Dirut PTPN IV Berikan SK dan Cenderamata
Juni 17, 2019
PTPN IV Apresiasi Mahasiswa USU
Juli 1, 2019
Tampilkan semua

Halal bi Halal 1440 H PTPN IV Sinergi, Integritas dan Profesional Penerapan dari Makna Puasa dan Hari Raya Idul Fitri

Direktur Utama PTPN IV Siwi Peni, menyampaikan bahwa halal bi halal sangat penting dilaksanakan setiap tahun, karena selain untuk bersilaturahmi dan bermaafan juga merupakan sarana yang tepat dalam mendukung pekerjaan disela-sela kesibukan dalam bekerja.

Ada pelajaran yang diperoleh dari makna puasa ramadhan, hari raya idul fitri, halal bi halal dikaitkan dengan pelaksanaan Tata Nilai Perusahaan yaitu Sinergi, Integritas dan Profesional (SIPro), demikian disampaikan Siwi Peni, pada acara halal bi halal keluarga besar PTPN IV, di Taman Camelia Sinensis Kantor Direksi PTPN IV, Minggu 16 Juni 2019 siang.

Menurut sejarahnya, ketupat tidak lepas dari perayaan Idul Fitri. Ketupat atau kupat diajarkan oleh Sunan Kalijaga yang berarti ngaku lepat atau ngaku salah. Dan ketupat memiliki 4 sudut yang maknanya melakukan 4 perilaku yaitu lebaran, luberan, leburan dan laburan, kata Siwi Peni.

Diuraikan Siwi Peni, yang pertama lebaran dari bahasa jawa dengan kata dasar lebar yang artinya selesai. Lebaran merupakan graduation atau kelulusan, karena selama puasa ramadhan telah melaksanakan banyak pelajaran diantaranya diajarkan menahan dan melawan hawa nafsu, melaksanakan kejujuran, melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangannya.

Kita juga diajarkan untuk banyak mempelajari kitab suci Al Quran dianalogikan agar lebih memahami dalam menjalankan perintah agama. Hal ini kalau dikaitkan dengan tata nilai PTPN Group, maka kita melaksanakan tata nilai integritas dan profesional. Sehingga dalam pekerjaan sehari-hari dapat diterapkan dengan melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik, dan terus meningkatkan kompetensi agar lebih profesional dalam bekerja, ujar Siwi Peni.

Yang kedua disebutkan Siwi Peni adalah luberan, berasal dari kata dasar luber artinya berlimpah. Kita diajarkan untuk dapat memberi maaf, selama bulan ramadhan kita banyak memberi santunan kepada anak yatim dan kaum duafa, memberikan zakat fitrah, itu menandakan adanya keberlimpahan, sehingga banyak memberi.

Dia menganalogikan penerapan dalam bekerja, diharapkan saling mengajari dan menerapkan ilmunya, yang senior mengajari yang yunior, pemimpin menjadi teladan dan role model, sehingga semua manfaatnya untuk maju bersama-sama.

Yang ketiga sebut Siwi Peni adalah leburan berasal dari kata lebur atau menjadi satu, atau yang keras menjadi lunak. Disini lebaran atau idul fitri juga dirayakan oleh semua orang di Indonesia, dari semua perbedaan disatukan dan saling bermaafan.

Yang awalnya keras menjadi lunak, sehingga bisa saling memaafkan. Tidak ada perbedaan antara kaya, miskin, suku, agama, jabatan. Semua menjadi satu, dan apabila ini dimaknai dalam pekerjaan inilah tata nilai sinergi. Dari antar bagian, antar unit, melebur saling mendukung, saling berkoordinasi dan akhirnya hasilnya adalah harmoni dan mencapai target bersama-sama, kata Siwi Peni.

Yang terakhir keempat dikatakan Siwi Peni adalah laburan, berasal dari kata labur, yaitu semacam cat yang berwarna putih. Diharapkan dengan melaksanakan semua hal itu, hati kita, diri kita menjadi bersih, suci dan fitrah.

Dalam pekerjaan sehari-hari, kalau kita melaksanakan pekerjaan dengan Sinergi, Integritas dan Profesional atau disebut SIPro dengan konsisten, maka semua hal akan menjadi lebih baik, secara pribadi juga kita menjadi selalu fitrah dan akhirnya menjadi lebih baik, demikian dikatakan Siwi Peni.

Dalam kesempatannya Siwi Peni, atas nama manajemen serta pribadi mengucapkan kepada keluarga besar PTPN IV, Selamat Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah dan dengan kerendahan hati memohon maaf lahir dan batin atas segala salah dan khilaf selama ini.

Acara halal bi halal diawali dengan doa dan dihadiri Dewan Komisaris PTPN IV Osmar Tanjung beserta isteri, Andogo Wiradi, Direktur Utama PTPN IV Siwi Peni dan suami Muhammad Ronald, Direktur Komersil Umar Affandi, Direktur Operasional Rediman Silalahi, Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum Rizal H. Damanik.

Juga hadir, Direktur Utama Anak Perusahaan (PT SAN, PT PMN), Pemangku Jabatan Puncak PTPN IV, Ketua Umum SP-Bun PTPN IV Wispramono Budiman, Ketua dan Wakil Ketua serta Pengurus IKBI PTPN IV, Karyawan Pimpinan PTPN IV, Pengurus P3RI Cabang PTPN IV, Wakil Ketua Dapenbun Cabang PTPN IV dan PT SAN, Ketua SP-Bun Basis Kebun/ PKS serta undangan lainnya.

Siwi Peni mengatakan saat ini dengan harga jual CPO yang secara rata-rata turun Rp2.000 per kg dibanding tahun 2017, diperlukan kecerdasan dalam pemakaian  biaya baik dari sisi kedinasan termasuk pribadi. Karena agar perusahaan tetap meraih laba, maka harus memilah dan memilih penggunaan biaya yang paling penting didahulukan agar harga pokok lebih rendah daripada harga jual CPO.

Disamping itu juga diperlukan terobosan-terobosan untuk optimalisasi aset dengan lebih produktif, sehingga ada pendapatan lain selain hanya mengandalkan komoditi sawit dan teh, kata Siwi Peni.

Komisaris Utama PTPN IV diwakili Osmar Tanjung menceritakan sejarah pertama kata-kata mohon maaf lahir batin dimulai bulan Juli 1917 di Medan, dengan kata mohon maaf lahir batin 1 syawal 1335 hijriah.

Sejarah kedua halal bi halal yang kaitannya setelah peristiwa Madiun 1948. Soekarno mencoba menyatukan Indonesia kembali karena saat itu Indonesia cerai berai. Soekarno bertanya kepada KH Abdul Wahab Chasbullah, lalu disebut bahwa silaturahmi itu tidak cukup maka disebut halal bi halal. Sehingga momentum halal bi halal adalah ajang silaturahmi untuk saling maaf memaafkan satu dengan yang lain, karena ini merupakan urusan habluminannas, kata Osmar Tanjung.

Osmar Tanjung mengatakan sampai saat ini PTPN IV adalah nomor satu, baik dari sisi produksi, rendemen termasuk sumber daya manusia juga cukup bagus. Sehingga memang berat mempertahankan nomor satu, apalagi PTPN IV sudah mendapatkan award sampai di tingkat internasional.

Komisaris sangat bangga dan mengapresiasi PTPN IV, karena memiliki sumber daya manusia yang telah bekerja keras memajukan PTPN IV, ujar Osmar Tanjung.

Di akhir sambutan Osmar Tanjung mengajak keluarga besar PTPN IV, tetaplah bekerja dengan sungguh-sungguh agar mendapat hal yang terbaik bagi PTPN IV dan ini untuk semua kemaslahan keluarga besar PTPN IV. Untuk mencapai tujuan perusahaan yang lebih besar lagi, harus secara bersama-sama melaksanakan program yang telah ditetapkan perusahaan.

Wispramono Budiman atas nama pribadi dan Serikat Pekerja Perkebunan PTPN IV mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri – Minal Aidin Walfaizin, mohon maaf lahir batin.

Ke depan dengan kita saling memaafkan, mudah-mudahan lebih mudah lagi menghadapi tantangan-tantangan untuk kemajuan perusahaan, kata Wispramono Budiman.

Menyinggung harga jual komoditi kelapa sawit yang menurun, Wispramono mengajak anggota SP-Bun karena secara umum core bisnis PTPN Group berupa komoditi kelapa sawit, akan mempengaruhi sikap dan kebijakan perusahaan, sehingga diperlukan sudut pandang yang positip untuk eksistensi perusahaan.

Acara hiburan diisi personel Beldy Ambon, Omega Trio, Nittrina Elda dan ditutup dengan bersalaman dengan ucapan saling maaf memaafkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *